Qiswah Ka’bah. Ada sesuatu yang mengejutkan saya dan mungkin akan membuat ikhwah lainnya terkejut pula dengan khabar ini walau mungkin bukanlah sesuatu yang baru.
Jika kita ziarah kepada orang yang baru pulang usai menunaikan ibadah haji, tentu kita akan disuguhi berbagai cerita pengalaman tentang pelaksanaan peribadatan ataupun cerita yang tidak secara langsung berkaitan dengan ibadah. Ada cerita haru, sedih, bangga, gembira, kagum dan cerita lainnya. Tentang kekaguman, terutama mengenai bangunan suci Baitullah, Ka’bah di Masjid Al-Haram, diluar hal yang bersifat religius, kita kagum mendengar bagaimana Khadim al-Haramain (pelayan dua kota Haram) dari masa lalu hingga sekarang merawat Ka’bah dengan salah satunya memberi Qiswah (kelambu) yang terbuat dari kain yang terbaik, berhiaskan kaligrafi yang disulam dengan benang emas, yang konon hingga membutuhkan ratusan kilogram emas. Tapi tahukah Ikhwah apa yang ditulis dengan Kaligrafi yang indah dan disulam benang emas yang menjadi penghias bangunan suci Umat Islam tersebut?



Tentu dalam benak kita, walau kesulitan untuk membacanya, kita menyangka yang dituliskan adalah ayat-ayat suci Al-Quran al-Karim dan atau shalawat ke Hadirat Rasul ﷺ, ternyata salah! Bukan seperti yang kita kira, kaligrafi yang ada pada Qiswah Ka’bah saat ini, saat Khadim Al-Haramain di pegang oleh Ibnu Saud. Berbeda dengan yang ada pada saat Khadim Al-Haramain adalah Khalifah Utsmaniyah Turki dan sebelumnya. Pada masa lalu, Qiswah yang menutupi Ka’bah bertuliskan ayat-ayat Qur’an tentang ke Esaan Allah, kalimat-kalimat Tauhid dan Syahadatain. Itu yg saya dapatkan dari penelusuran photo yang memuat kaligrafi pada Qiswah.
Baca juga: Hadits Jibril; Iman Kepada Para Rasul Allah
Namun saat ini, hanya sebagian kecil kaligrafi tersebut yg masih digunakan pada Qiswah, yaitu, ayat
“إياك نعبد و إياك نستعين “
” قل هو الله احد ، الله الصمد “
Dan beberapa Asmaul Husna.
Tidak ada lagi kalimat
” لا اله الا الله ،محمد رسول الله “



Dengan alasan jika menyertakan kalimat “Muhammad Rasulullah” pada Qiswah Ka’bah adalah Syirik, para Ulama Salafi dan pemerintah Saudi menghapusnya dan hanya kalimat “laa ilaaha illAllah” yang diperbolehkan ditulis pada Qiswah.
Tapi yang mengherankan, kaligrafi utama pada Qiswah, yaitu kaligrafi besar pada dinding sebelah atas dan mengitari sekelilingnya bertuliskan kalimat narsis yang memuji Raja Arab Saudi. Ditulis dg huruf kaligrafi yang besar, disulam dg benang emas, di dinding Baitullah “Qiswah ini dibuat di Mekkah Al-mukarromah, dihadiahkan untuk Ka’bah dari Sang Pelayan dua Kota Suci Abdullah Ibnu Abdul Aziz Assaud, semoga Allah menerimanya” ,
(Kaligrafi seperti itu juga menghiasi bagian Pintu Ka’bah.)
Simak video detailnya: http://www.youtube.com/watch?v=J01xiHpS2Sk…
Masya Allah. . . . . .
Rupanya pada pandangan Ulama mereka Rasulullah ﷺ tidak lebih mulia dari Raja mereka. Sehingga nama Abdullah Assaud dianggap lebih layak bersanding dengan kalimat tauhid di dinding Ka’bah dari pada kalimat “Muhammad Rasulullah”. Sungguh sangat aneh dan membingungkan pemikiran Ulama Saudi yang selalu mengklaim sebagai pengikut jalan Salaf Ash-Shalih (Manhaj Salaf).
Yaa Allah, ampunkan kami yang telah berdiam diri membiarkan mereka menghina Baitullah dan Rasul-Mu.
Yaa Allah, segera bebaskanlah Baitullah dan Al-Haramain dari cengkraman Ulama-ulama dan Amir yang Dzalim dan Jahil