Ada beberapa nasihat seorang ibu kepada putrinya ketika hendak menikah dengan laki-laki, Ibu tersebut berwasiat kepada putrinya agar dirinya menjadi laksana seorang budak (hamba sahaya) dihadapan suaminya, maka dengan demikian suaminya tersebut juga akan seperti budak (hamba sahaya) dihadapannya, dan jagalah sepuluh nasihat yang sudah aku kerjakan dan aku merasa bahagia hidup dengan ayahmu.
Baca juga: Jadilah Seperti Ummu Sulaim
Pertama: “Hiduplah Bersama suamimu dengan didasari sifat Qanáah”[1]. Kedua: “Bergaulah dengan suamimu dengan mendengarkan setiap nasihatnya kemudian kerjakanlah setiap nasihatnya didalam ketaatan kepada Alláh”[2]. Ketiga dan keempat: “Senantiasa perhatikan pandangan dan penciumannya, jangan pernah terjatuh kedua matanya dari sesuatu yang buruk atas dirimu, dan jangan sampai mencium dari dirimu kecuali wangi yang sedap”. Kelima dan keenam: “Perhatiakanlah waktu makan dan tidurnya”[3]. Ketujuh dan kedelapan: “jagalah harta dan anak-anaknya”, Adapun yang kesembilan dan kesepuluh: “Jangan sesekali merasa Bahagia ketika suami merasa sedih, atau merasa sedih ketika suami Bahagia”, dan ketahuilah bahwa kamu tidak akan mendapatkan sesuatu yang diinginkan kecuali dengan mengedapankan keinginan suamimu, serta mengedepankan apa yang dia sukai dari apa yang kamu sukai.
Maka dengan demikian istri yang salehah adalah dia yang senantiasa bertaqwa dengan menjalankan setiap apa yang diwajiban dan menjauhi setiap apa yang diharamkan, memperhatikan hak-hak suaminya dan tidak lalai didalam menjalankannya, dan ini diantara sifat yang sangat jarang didapati dari seorang perempuan terutama dizaman kita sekarang, dalam sebuah hadits Rasúlulláh bersabda:
لَا تُؤَدِّي المَرْأَةُ حَقَّ اللهِ حَتَّى تُؤَدِّي حَقَّ الزَّوْجِ (رواه ابن ماجه و ابن حبان)
“Tidaklah seorang perempuan menjalankan apa yang Allah wajibkan atas dirinya sampai dia menunaikan apa yang manjadi hak seorang suami”. HR. Ibn Majah dan Ibn Hibban.
Baca juga: Mengenal Tasawuf Rasulullah
Maka diantara tanda kesalehahan seorang istri adalah senantiasa menaati suaminya kecuali didalam kemaksiatan, dan ketika seorang istri mendapati suaminya kurang memiliki sifat sabar maka lampaui lah sifat sabarnya, karena ini merupakan pintu kebaikan bagi dirinya ketika yang dia cari adalah derajat yang tinggi menurut Allah.
_________________
[1] Dengan merasa cukup dari rizki yang telah Allah tentukan, dan tidak rakus didalam harta sehingga mengumuplkannya dengan jalan yang diharamkan.
[2] Hendaknya seorang muslim memperlakukan muslim lainya dengan penuh nasihat, dengan senantiasa menunjukan kepada kebaikan, karena diantara sesuatu yang disepakati ulama Ahl Sunnah adalah bahwa menjaga kemaslahatan umum itu lebih penting dari menjaga kemaslahatan pribadi, begitu juga menolak kerusakan umum lebih dikedepankan dari menolak kerusakan pribadi.
[3] Karena kebanyakan orang itu mudah marah ketika dalam keadaan lapar dan ngantuk.